Monday, October 17, 2011

Daftar Isi

Halaman Depan
Dedikasi dan Ucapan Terima Kasih
Dukungan
Kata Pengantar

Bab 1. Siapakah Ismael?
Bab 2. Sungai Pendamaian
Bab 3. Kaum Kedar di Mata Allah
Bab 4. Membangkitkan Gelora Cinta Israel
Bab 5. Ismael—’Pembuka Jalan’ yang Berikutnya

Bab 6. Terorisme dan Kepercayaan Kaum Kedar—
Roh Esau

Bab 7. Reuni Ismael dan Ishak—
Pewahyuan tentang Bapa

Bab 8. Firman Allah yang Meneguhkan
Bab 9. Surat-surat yang Hidup
Bab 10. Kekayaan Kaum Kedar dan Berkat Ismael
Bab 11. Tebarkan Jala Anda untuk Tuaian

Kesimpulan
Doa untuk Mengenal Allah
Doa Saya untuk Anda

Halaman Depan

Memahami Hati Tuhan bagi Kaum Kedar
Copyright © 2007 by Faisal Malick
Originally published in English under the title
The Destiny of Islam in the Endtimes
Published by: Destiny Image Publishers, Inc.
Shippensburg, PA 17257-0310
ISBN: 978-602-8431-09-5
All Right Reserved Under International Copyright Law.
Permission to Publish in Indonesian by:
LIGHT PUBLISHING
Menerangi dan Memberkati

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penulis/penerbit sesuai undang-undang Hak Cipta dan moral Kristiani

Light Publishing : Februari 2009
Managing Editor : Adi Wangsa
Penerjemah : Dee Arsenalizt
Proofreader : Rosida
Desain : Ronny Christian
Cetakan ke : 1 2 3 4 5 Tahun : 11 10 09

Dedikasi dan Ucapan Terima Kasih

Dedikasi
Saya mempersembahkan buku ini untuk Ismael dan 1,6 milyar umat Kaum Kedar yang dia wakili. Kau tidak dilupakan—kau dipilih untuk waktu ini. Inilah waktunya bagimu untuk menerima kebenaran tentang apa yang telah Allah tetapkan bagimu sejak semula dan untuk akhir zaman ini, yang telah Dia rencanakan sebelum penciptaan. Jerit tangismu akan didengar, dan kau akan melihat apa yang tak kasat mata pada masa ini.

Aku telah berkenan memberi petunjuk kepada orang yang tidak menanyakan Aku; Aku telah berkenan ditemukan oleh orang yang tidak mencari Aku. Aku telah berkata: “Ini Aku, ini Aku!” kepada bangsa yang tidak memanggil nama-Ku (Yesaya 65:1).

Ucapan Terima Kasih
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Sabina, istri saya yang terkasih dan luar biasa. Kaulah yang terlebih dahulu menerima ‘hati’ dari pesan ini dan melihat dari awal hingga akhirnya.

Kau memilih untuk menjadi jembatan bagi umat yang salah mengerti, dan menunjukkan hati Yesus. Kau telah menjadi inspirasi dan semangat bagiku selama mengerjakan buku ini. Aku selalu mencintaimu. Tanpa kau, ‘rancangan Allah’ dalam hidupku tidak akan pernah lengkap.

Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Anda sekalian atas dukungan dan doa Anda—yang Anda berikan secara anonim—untuk buku ini. Anda tahu siapa yang saya maksud, dan saya mengasihi Anda.

Dukungan

Faisal Malick telah mendengar dari surga tentang rencana Allah bagi Kaum Kedar. Kekristenan akan mengubah pandangannya terhadap mereka!
—Sid Roth
Pemandu acara, It’s Supernatural

Belum lama ini, fokus doa secara global beralih pada dunia Kaum Kedar. Agar kita dapat efektif dalam fokus doa kita; saya telah meminta kepada Tuhan untuk memberi saya kesempatan mendapatkan kenalan-kenalan baru yang akan memberikan wawasan baru pada kehidupan kita. Datanglah Faisal Malick dengan bukunya, Memahami Hati Tuhan bagi Kaum Kedar. Buku ini akan memberikan pengertian terbaik tentang konsep Kaum Kedar, Ismael, Esau, dan terorisme.

Jika Anda ingin mengerti bagian yang paling misterius dan banyak menimbulkan kesalahpahaman di dunia, buku ini wajib Anda baca! Memahami Hati Tuhan bagi Kaum Kedar memberikan suatu pemahaman penuh terhadap jeritan Kaum Kedar yang berasal dari Hagar, seorang pelayan wanita. Inilah jerit tangis yang mengatakan, “Aku perlu diakui, dikenal, dan dicintai.” Ini adalah sebuah buku yang dapat mengubah nasib generasi yang sedang bangkit dan memengaruhi percaturan dunia pada masa ini.
—Chuck D. Pierce
Glory of Zion International Ministries, Inc., Presiden.
Global Harvest Ministries, Harvest Watchman

Dengan pandangan yang mengagumkan, Faisal Malick membawa wawasan kita naik lebih tinggi lagi pada tujuan-tujuan Allah dalam bukunya, Memahami Hati Tuhan bagi Kaum Kedar, yang datang pada waktu yang tepat. Ketika Anda menyimak halaman demi halaman dalam buku ini, pewahyuan pun mengalir … ayat-ayat dibukakan … dan hati Allah diungkapkan. Waktu kairos itu telah tiba bagi selubung Kaum Kedar untuk disingkapkan dan akan ada tuaian melimpah dari jiwa-jiwa pada akhir zaman. Buku ini akan membantu mempersiapkan jalan itu!
—James W. Goll
Encounters Network

Kata Pengantar

Tujuan utama buku ini adalah menegaskan dan menjelaskan tentang musim kita sekarang, dan menciptakan kesadaran tentang arti pentingnya Ismael pada zaman kita. Saya berdoa agar kita dapat melihat jauh melebihi keterbatasan-keterbatasan kita, kepada hikmat Allah.

Buku ini tidak hanya bicara tentang belas kasih Allah dalam menjangkau dunia Kaum Kedar, tetapi juga mengungkapkan pernyataan yang sedang Allah sampaikan kepada Israel, yaitu Gereja-Nya, dan kepada bangsa-bangsa di dunia untuk menunjukkan kemurahan, kasih, dan kepedulian-Nya terhadap umat Kaum Kedar. Sementara Anda membaca buku ini, saya berdoa agar Anda menangkap pernyataan yang sedang Allah sampaikan kepada Anda, dan agar Anda dapat melihat kekayaan tujuan-Nya yang membawa dampak bagi setiap orang.

Saya tidak hanya menulis tentang akhir zaman, tetapi lebih pada apa yang Allah maksudkan sejak dunia belum dijadikan. Ini adalah suatu pesan bagi umat Kaum Kedar; tetapi jika kita tidak berhati-hati, mungkin kita akan kehilangan pesannya. Saya percaya Anda akan mengerti bahwa apa yang telah Allah mulai itu sudah Dia selesaikan dalam kekekalan.

Bagi saya, ini bukan sekadar pesan yang saya sampaikan kepada Anda—tetapi pesan yang juga mengena bagi saya sendiri.

Waktu kairos adalah momen ketika gerbang
antara waktu dan kekekalan itu terbuka sehingga
suatu peristiwa dapat terjadi sepenuhnya, seperti
yang telah Allah tetapkan, untuk mengubah
nasib semua orang untuk selamanya.

Bab 1 Siapakah Ismael?

Sekarang ini, 1,6 milyar Kaum Kedar berdiri di ‘tengah panggung,’ sementara dunia melihat dan terheran-heran, Israel memperingatkan adanya terorisme, Gereja menghitung waktu dan orang-orang Kaum Kedar mencari suatu revolusi. Pada saat yang sama, gerbang antara waktu dan kekekalan sedang terbuka bagi dunia Kaum Kedar, membuka jalan untuk terjadinya suatu momen kairos. Manusia meresponi musim yang kita jalani; tidak hanya sembarang musim, tetapi momen kairos bagi Kaum Kedar.

Dalam bahasa Yunani, waktu dibagi menjadi chronos dan kairos. Chronos adalah waktu kronologis, dihitung dalam detik, menit, hari, dan tahun. Waktu kairos adalah suatu momen terbukanya gerbang antara waktu dan kekekalan sehingga suatu peristiwa dapat terjadi sepenuhnya, seperti yang telah Allah tentukan, untuk mengubah nasib semua orang, selamanya.

Kita mengenal waktu sebagai kronos (chronos) dan mengukurnya. Allah mengenal waktu sebagai kairos dan menetapkannya. Momen kairos membuka pintu nasib, ketika apa yang telah tersembunyi selama berabad-abad pun disingkapkan. Sebagai Gereja Yesus Kristus, kita harus dapat mengenali momen-momen kairos supaya kita dapat mengalir bersama Allah. Bab ini membicarakan—secara alkitabiah—asal mula Kaum Kedar, jeritan mereka, dan detak jantung Allah untuk masa ini.

Bab 2 Sungai Pendamaian

Mengalir
Hal apa yang terjadi yang sanggup mengubah orang yang memiliki 20 pertanyaan itu? Saya bergerak mengikuti aliran sungai pendamaian, pelayanan yang dipercayakan kepada setiap orang percaya; dan karena saya tidak cukup tahu dengan kepala saya, maka saya harus mengandalkan Roh Kudus. Kemudian, roh pewahyuan itu mulai bekerja dan memancar, dan segala sesuatu yang ada di dalam sungai itu mulai memancar melayani kehidupan. Kita tidak pernah dimaksudkan untuk melayani kehidupan dengan cara yang lain, tetapi hanya melalui Roh Kudus yang ada di dalam diri kita. Itulah mengapa Anda disebut sebagai bait Allah. Kita adalah bait Allah yang berjalan, berbicara, dan bernapas. Tidak ada batas-batas yang menghalangi ke mana Anda dapat pergi.

Karena mengikuti aliran sungai pendamaian, ke mana pun kami melayani sekarang ini adalah karena seseorang yang saya bimbing kepada Tuhan bertahun-tahun yang lalu. Dengan bergerak mengikuti aliran sungai dalam hidup saya, pintu-pintu telah terbuka oleh orang-orang yang masuk untuk menjadi gembala-sidang atau anggota-anggota berbagai Gereja. Sesungguhnya, Allah mulai menggerakkan saya kepada tujuan yang telah Allah tetapkan sebagai panggilan saya—Dia membuka pintu-pintu untuk acara televisi, karena istri saya, Sabina, dan saya, dipanggil untuk pelayanan media. Pelayanan yang kami jalani saat ini dimulai karena saya membawa orang orang datang kepada Tuhan, karena saya mengikuti aliran sungai pendamaian yang membuka pintu untuk rencana Allah dalam hidup saya.