Wednesday, August 24, 2011

Bab 11 Tebarkan Jala Anda untuk Tuaian

Semua bangsa berasal dari satu darah dan diselamatkan oleh Satu darah juga, yaitu darah Yesus Kristus. Manusia terpecah-belah, tetapi Allah memisahkan orang-orang tertentu bagi-Nya. Nuh mengolah bumi setelah air bah, dan dari 70 bangsa, Allah memisahkan bagi-Nya suatu umat melalui Abraham, Ishak, dan Yakub, yang menjadi Israel.

Sepanjang Perjanjian Lama, Allah mengenal dua kelompok orang, yaitu Yahudi dan bukan Yahudi. Allah memberkati semua bangsa di bumi melalui Yesus Kristus, yang melahirkan Gereja, yaitu satu manusia baru yang terdiri dari Yahudi dan bukan Yahudi yang memiliki iman yang sama dalam Yesus, sang Mesias. Allah mengasihi tiga kelompok orang: Yahudi, bukan Yahudi, dan Gereja, dan sedang mengerjakan rencana-Nya bagi mereka (lihat 1 Korintus 10:32).

Tuaian
Tuaian sudah siap untuk dituai. Banyak pria dan wanita yang sudah pergi kepada bangsa-bangsa dan memberikan hidup mereka bagi pemberitaan Injil. Banyak yang telah menjadi martir bagi Yesus, mungkin kita bahkan belum pernah mendengar tentang aspek Surga yang satu ini. Tetapi darah mereka tidak dilupakan, jerih payah mereka dalam kasih juga tidak sia-sia; termasuk para misionaris pada zaman ini yang telah menghabiskan seluruh hidup mereka untuk melayani Kaum Kedar dan belum juga melihat buah yang mereka begitu rindu untuk melihatnya. Sepertinya mereka telah bekerja keras sepanjang malam dan tidak berhasil menangkan seekor ikan pun.

Saya percaya bahwa ketika Anda membaca ayat-ayat berikut ini, Anda akan dikuatkan dalam Tuhan. Izinkan saya membagikan suatu gambaran profetis kepada Anda untuk saat-saat dalam hidup kita di zaman ini, sehubungan dengan tuaian:

Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. Kata Simon Petrus kepada mereka: “Aku pergi menangkap ikan.” Kata mereka kepadanya: “Kami pergi juga dengan engkau.” Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.

Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepada mereka: “Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?” Jawab mereka: “Tidak ada.” Maka kata Yesus kepada mereka: “Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh.” Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan …

Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu. Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti.

Kata Yesus kepada mereka: “Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu.”Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak. Kata Yesus kepada mereka: “Marilah dan sarapanlah.” … (Yohanes 21:1-12).

Yesus selalu rindu agar kita menjadi penjala manusia. Dia mengatakan pada murid-murid-Nya bahwa Dia akan membuat mereka menjadi penjala manusia. Seperti murid-murid Yesus, selama beberapa generasi, Gereja sudah pergi memancing di laut manusia. Kita bahkan memiliki “kapal-kapal,” ini bicara tentang berbagai sarana dan perlengkapan yang kita gunakan untuk memberitakan Injil, sementara kita memancing di laut manusia. Akan tetapi banyak yang memancing sepanjang malam dan merasa bahwa mereka tidak mendapatkan hasil apa-apa.

Mungkin Anda sudah bekerja semalaman di ladang misi Kaum Kedar dan tak kunjung melihat hasil yang Anda rindukan. Bayangkan, sekarang sudah dini hari, dan Yesus berdiri di pantai, dan mungkin Anda bahkan tidak dapat mengenali Dia. Tetapi Dia mengatakan kepada Anda agar Anda menebarkan jala di sebelah kanan kapal Anda.

Tebarkan jala-jala Anda lagi.

Saya percaya bahwa kita sudah memasuki saat-saat menjelang terbitnya matahari tuaian supernatural. Kita hidup dalam suatu momen kairos menjelang fajar dan akan segera memasuki permulaan dari suatu musim yang berbeda. Yesus sedang meminta Gereja untuk menebarkan jalanya ke sisi kanan kapal, karena Dia akan segera memenuhi jala itu dengan tuaian yang sangat banyak.

Akan ada suatu tuaian supernatural secara besar-besaran, Kaum Kedar dan bangsa-bangsa di dunia akan masuk ke dalam Kerajaan Allah. Kita telah memancing dengan galah pancing, tetapi Yesus sedang berkata agar kita menebarkan jala kita ke sebelah kanan kapal. Sekaranglah saatnya untuk mengganti galah pancing menjadi jala. Sekaranglah saatnya untuk berpindah dari visi kita kepada visi-Nya bagi Kerajaan Allah. Visi kita harus diperluas untuk meraih tujuan yang lebih besar yang sedang Allah kerjakan di muka bumi. Visi korporat selalu meningkatkan visi pribadi dan memungkinkan terjadinya dampak yang maksimal bagi Kerajaan Allah. Marilah kita arahkan pandangan kita jauh melebihi galah pancing kita, ke wajah Yesus dan menaati perintah-Nya untuk menebarkan jala.

Saya percaya bahwa jala yang dapat kita gunakan pada zaman ini adalah televisi, media, satelit, Internet, radio, dan ide-ide yang tidak biasanya. Saya percaya bahwa Yesus sedang memberikan
instruksi-instruksi yang tidak biasanya bagi pelayanan-pelayanan yang berkembang pada masa ini. Yesus telah berbicara kepada pelayanan-pelayanan dan gereja-gereja agar mereka bersatu dan membentuk jala yang tidak biasanya bagi tuaian. Selama 2.000 tahun, Yesus telah mengajarkan pada orang-orang percaya tentang bagaimana cara menjadi penjala, tetapi sekarang Dia berdiri di pantai, Dia sedang membuat ikan-ikan mengalir ke jala kita, membuat kita menjadi penjala yang mendapatkan hasil sangat banyak. Kita harus berpindah dari mentalitas pemancing menjadi mentalitas penjala yang menghasilkan ikan sangat banyak. Beberapa dari kita akan perlu menyingkirkan pancing galah kita dan menyatukan jala pada masa ini.

Secara khusus, Allah akan menggunakan jala-jala pada musim ini untuk menjaring tuaian umat Kaum Kedar. Tembok Kaum Kedar sudah runtuh, dan sekarang gerbang-gerbangnya terbuka untuk masuknya Injil. Sudah tiba saatnya bagi mereka untuk masuk dalam Kerajaan Allah. Tidak lama lagi, kita akan menyaksikan suatu tuaian jiwa-jiwa yang ajaib. Yesus sedang berdiri di pantai, meneriakkan perintah kepada Gereja agar menebarkan jala ke sebelah kanan kapal.

Kita harus menaati perintah-Nya.

Murid-murid Yesus menaati Dia dan menebarkan jalan mereka ke sebelah kanan kapal, dan mereka tidak kuat menarik jala itu karena jumlah ikannya yang begitu banyak. Sama halnya, tidak lama lagi kita akan segera melihat suatu tuaian supernatural yang begitu besar sampai-sampai kita tidak akan sanggup menampungnya dalam gereja-gereja kita yang ada sekarang. Tuaian ini akan begitu besar sehingga kita harus memanggil saudara-saudara kita untuk membantu menarik jala itu dan membawanya ke pantai. Yesus sudah menunggu kita di pantai dan rindu agar kita membawa tuaian itu pada-Nya.

Kumpulkan jala-jala Anda!

Anda Diundang

Undangan ini terbuka bagi kita semua untuk datang kepada-Nya. Tetapi sebelum kita bergegas datang untuk makan bersama Dia, marilah kita menaati perintah-Nya dan mengumpulkan tuaian dan membawanya kepada Yesus. Kemudian kita semua dapat makan sebanyak dan selama yang kita inginkan. Dengan adanya Yesus di pantai, bagaimana mungkin kita bisa meninggalkan ikan sebanyak itu di laut?

Untuk menyambut tuaian supernatural, ada suatu urapan baru yang dilepaskan ke atas pria-pria dan wanita-wanita dalam gereja. Tebarkan jala ke sebelah kanan kapal, karena ada begitu banyak orang yang sudah menunggu keputusan Anda. Jangan takut; jala itu tidak akan koyak, dan suatu tuaian yang sangat melimpah akan masuk. Secara spesifik, Alkitab mencatat bahwa mereka menangkap 153 ikan besar. Saya percaya bahwa angka yang spesifik itu bicara pada kita tentang sesuatu yang lebih dari sekadar jumlah ikan. Satu adalah bilangan prima dalam Alkitab, lima adalah angka anugerah, dan tiga adalah angka kesempurnaan ilahi. Ada suatu anugerah yang prima dari kesempurnaan ilahi yang dimanifestasikan untuk tuaian supernatural yang begitu melimpah ini. Yesus sedang berdiri di pantai. Mungkin Anda tidak dapat melihat Dia, tetapi dapatkah Anda mendengar Dia?

Kedatangan Tuhan Sudah Dekat

Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi. Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat! (Yakobus 5:7-8)

Israel menantikan kedatangan Mesias; Kaum Kedar menantikan kembalinya Yesus, dan Gereja menantikan sang Raja yang akan segera datang kembali. Dunia sedang menyaksikan peristiwa-peristiwa akhir zaman, dan ada suatu penantian besar untuk penutupan zaman. Kembalinya Yesus Kristus sudah tidak lama lagi, tetapi Allah sedang menantikan tuaian yang begitu berharga dari bumi. Mata-Nya tertuju pada tuaian, sementara mata kita tertuju pada jarum jam.

Musim yang baru sedang membuka jalan bagi turunnya hujan dari Surga untuk menyiram ladang tuaian di bumi. “Tuhan … menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat” (2 Petrus 3:9). Dia sedang memanggil kita, Gereja-Nya, untuk bekerjasama secara ilahi dengan anugerah-Nya yang sedang mengalir ke bangsa-bangsa pada har-ihari ini, khususnya ke negara-negara yang menganut kepercayaan Kaum Kedar. Apakah kita akan bekerjasama?

Momen Renungan
Bagaimana jika Anda tidak mengenal Kaum Kedar seorang pun? Bagaimana jika mayoritas dari komunitas dan kolega-kolega Anda di tempat kerja Anda adalah lingkungan dan teman-teman Kristen—apakah Anda bersedia keluar dari zona nyaman Anda untuk memberitakan Injil? Adakah suatu cara yang dapat Anda gunakan untuk mendorong Gereja Anda agar melihat Yesus yang sedang berdiri di pantai, dan membantu menebarkan jala ke sisi yang berbeda dari tradisi? Carilah wajah Allah untuk mendapatkan pengertian yang lebih jauh tentang ide-ide baru dan berbeda yang diberikan.

Berdoalah agar “tidak ada satu pun yang binasa.”

No comments:

Post a Comment