Sunday, October 16, 2011

Bab 5 Ismael—‘Pembuka Jalan’ yang Berikutnya

Ada alasan lain mengapa Allah memberi nama Ismael sebelum dia lahir, melalui penampakan seorang malaikat Tuhan, atau Allah sendiri. Hanya ada empat orang yang diberi nama dengan cara yang unik ini. Dua dalam Perjanjian Baru: Yohanes Pembaptis dan Yesus, dan mereka berhubungan dengan akhir zaman. Dan Dua dalam Perjanjian Lama: Ismael dan Ishak.

Dalam Perjanjian Baru, Yohanes Pembaptis adalah orang pertama yang diberi nama sebelum lahir, dan dia adalah orang yang ‘membuka jalan’ bagi Tuhan Yesus Kristus. Dia lahir lebih dahulu karena dia harus melayani yang lebih besar. Dia mempersiapkan jalan dalam kuasa roh Elia.

Demikian juga, Ismael adalah ‘pembuka jalan’ bagi keselamatan Ishak. Itulah mengapa Ismael lahir lebih dahulu, barulah Ishak yang lahir setelah dia … karena Ismael adalah ‘pembuka jalan.’ Allah juga akan menggunakan Ismael sebagai ‘pembuka jalan’ pada zaman kita ini.

Ismael, sang ‘pembuka jalan’
Allah memberi Abraham suatu mimpi dalam Kejadian 15, saat Abraham tertidur dengan nyenyak. Allah mengatakan padanya bahwa keturunannya akan berada di suatu negeri asing (yaitu Mesir) dan kira-kira 400 tahun kemudian Allah membangkitkan seorang pembebas, yang memimpin mereka keluar dari Mesir. Jadi, apakah Allah berencana membawa orang-orang Israel ke Mesir? Yusuf ditentukan untuk berada di Mesir sehingga dia dapat bangkit menjadi tangan kanan Firaun dan membuat keluarganya dan orang-orang Israel dapat ditempatkan—secara ilahi—di Mesir di bawah perkenanan Firaun, tepat seperti apa yang telah dinubuatkan.

Mari kita lihat ayat-ayat berikut ini:
Baru saja Yusuf sampai kepada saudara-saudaranya, merekapun
menanggalkan jubah Yusuf, jubah maha indah yang dipakainya
itu. Dan mereka membawa dia dan melemparkan dia ke dalam
sumur. Sumur itu kosong, tidak berair. Kemudian duduklah
mereka untuk makan. Ketika mereka mengangkat muka,
kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang Ismael
datang dari Gilead dengan untanya yang membawa damar,
balsam dan damar ladan, dalam perjalanannya mengangkut
barang-barang itu ke Mesir. Lalu kata Yehuda kepada saudarasaudaranya
itu: “Apakah untungnya kalau kita membunuh
adik kita itu dan menyembunyikan darahnya? Marilah kita
jual dia kepada orang Ismael ini, tetapi janganlah kita apaapakan
dia, karena ia saudara kita, darah daging kita.” Dan
saudara-saudaranya mendengarkan perkataannya itu. Ketika
ada saudagar-saudagar Midian lewat, Yusuf diangkat ke atas
dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael
itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa
mereka ke Mesir (Kejadian 37:23-28).

Saudara-saudara Yusuf tidak suka ketika mengetahui bahwa ayah mereka memberikan jubah warna-warni bagi Yusuf. Mereka berencana untuk membunuh Yusuf, dan mereka menjebloskannya ke sebuah sumur kecil yang kering. Bagaimana peran Allah dalam semuanya ini? Dia mengirimkan suatu rombongan kafilah Ismael, dan mereka membeli Yusuf dan membawa dia ke negeri yang sudah menjadi ‘takdir’nya. Saudara-saudaranya telah berusaha menghalangi apa yang telah Allah tentukan bagi masa depan Yusuf, tetapi Allah—dalam kebesaran kuasa-Nya—mengirimkan Ismael guna mempersiapkan jalan bagi Israel untuk ditempatkan di Mesir melalui Yusuf. Ketika Israel berada dalam masalah, Allah mengirimkan Ismael.

Ketika Israel berada dalam masalah,
Allah mengirimkan Ismael.

Ini sangat penting bagi tujuan kekal Allah. Allah membawa
orang-orang Yahudi ke Mesir sehingga pada akhirnya Dia akan
membangkitkan Firaun paling berkuasa di dunia, dan kemudian
menunjukkan kuasa dan kedahsyatan-Nya yang jauh melebihi sang
Firaun, sehingga seluruh dunia akan tahu tentang kuasa Allah orang
Israel. Ini adalah kerinduan dan sebagian dari rencana-Nya yang
telah Dia ungkapkan kepada Abraham (lihat Kejadian 15:12-15).
Dunia berpikir bahwa Allah mencoba membuat mereka saling
baku hantam, tetapi tidak, Allah tahu apa yang sedang Dia lakukan.
Allah menggunakan Ismael untuk membantu Israel. Bagaimana
dengan Musa, sang pembebas? Musa sang pembebas pergi ke
padang gurun. Dia tinggal bersama orang-orang Midian, yang juga
dikenal sebagai orang-orang Ismael, yang pada zaman sekarang
ini dikenal sebagai Kaum Kedar di Iran (Persia kuno). Dia dilatih
bersama mereka, sehingga dia tetap bersama mereka selama suatu
kurun waktu, hingga tiba saatnya bagi dia untuk membebaskan
Israel.
Ketika Musa sang pembebas itu berada dalam masalah, Allah
menggunakan orang-orang Ismael. Orang-orang Ismael dan orang
orang Midian selalu dikenal sebagai kelompok suku yang tinggal
bersama, karena orang-orang Midian adalah bagian dari orang-orang
Ismael. Dalam budaya mereka waktu itu, mereka menyembah Allah
Ismael, sang putera sulung. Ismael adalah orang yang mempersiapkan
jalan bagi Ishak. Sekarang adalah saatnya bagi Ismael untuk kembali
menjadi pembuka jalan bagi Ishak. Ismael diusir demi kebaikan
Ishak, tetapi dia akan dibawa pulang kembali sebagai pembuka jalan
bagi Israel. Pada akhir zaman ini, sekali lagi Ismael akan menjadi
pembuka jalan bagi Ishak.
Allah sedang mempersiapkan jalan bagi Israel dan Ishak untuk
masuk ke dalam Kerajaan Allah. Itulah mengapa ketika Ismael masuk
dalam Kerajaan Allah, dia akan menjadi suara yang berseru-seru di
padang gurun. Seperti Allah membangkitkan Yohanes Pembaptis untuk
menjadi pembuka jalan bagi Yesus, maka Dia juga membangkitkan
Ismael untuk menjadi pembuka jalan bagi Israel.
Cawan Murka dan Kemurahan Allah
Pernahkah Anda mendengar orang-orang berkata bahwa Allah
akan meledakkan semua orang di Timur Tengah, dan segala macam
pembicaraan semacam itu? Hari Tuhan akan segera tiba, dan kita
tahu bahwa kelak akan ada suatu hari penghakiman, hari pencurahan
murka Allah. Kita mengerti bahwa Allah tidak menyayangkan
Sodom dan Gomora, dan Allah juga tidak menyayangkan para
malaikat yang berdosa pada zaman Nuh, dan sebagainya.
Tetapi marilah kita tidak mempercepat waktu-Nya—ada sebuah
cawan murka yang sedang diisi, dan juga ada sebuah cawan
kemurahan (belas kasih). Cawan murka itu belum penuh! Dan murka
dari kilangan anggur akan dicurahkan, tetapi sekarang itu belum
terjadi. Cawan kemurahan sudah meluap-luap selama 2.000 tahun,
dan Allah berkehendak agar semua orang berada di bawah naungan
kemurahan itu—yaitu belas kasih dan anugerah Allah.
Roma 11:30-31 mengatakan:
Sebab sama seperti kamu dahulu tidak taat kepada Allah,
tetapi sekarang beroleh kemurahan oleh ketidaktaatan mereka,
demikian juga mereka sekarang tidak taat, supaya oleh
kemurahan yang telah kamu peroleh, mereka juga akan beroleh
kemurahan.
Semuanya terjalin dan terhubung dengan rencana Allah dalam
hal keselamatan bagi semua orang di bumi.
Ketika Allah mendengar jeritan Gereja, kita akan melihat Dia.
Ketika Allah mendengar jeritan Ismael, Dia akan membawa mereka
masuk ke dalam Kerajaan-Nya; tetapi ketika Ketika Allah mendengar
jeritan Israel, maka Tuihan Yesus Kristus akan datang kembali.
Menyingkapkan diri-Nya
Kita hidup dalam suatu masa di mana Bapa akan menyingkapkan
diri-Nya.
Pada suatu Jumat, 24 Februari 1995, pukul 7.30 pagi, saat saya
masih tinggal di suatu tempat yang saya sebut sebagai ‘ruang bawah
tanahnya ruang bawah tanah,’ tiba-tiba Roh Allah masuk ke ruangan
saya. Pada saat itu, saya berpikir bahwa Roh Kudus hanya datang
di tempat yang banyak orangnya, jadi saya agak terkejut ketika
mendapati bahwa saya hanya berdua saja bersama Dia. Saya mengalami
suatu sungai yang dalam dan luas, beraliran deras, yang
mengalir dari atas kepala saya hingga ke ujung kaki. Itu adalah kasih
yang murni dan substansi dari Surga, yaitu kehidupan Allah sendiri.
Alkitab mengatakan ada suatu sungai yang mengalir dari takhta
Allah dan Anak Domba. (Lihat Wahyu 22:1). Pengalaman ini terus
berlanjut secara nyata selama tiga jam.
Saya mendengar suatu suara yang—terdengar oleh telinga jasmani
saya—berbicara kepada saya, kata-kata yang tidak pernah saya
124
MEMAHAMI HATI TUHAN BAGI KAUM KEDAR
DILARANG MEMPERBANYAK MATERI INI
dengar sepanjang hidup saya sebagai seorang Kaum Kedar. Suara
Bapa berkata, “Aku mengasihimu nak, Aku mengasihimu nak, Aku
mengasihimu nak.”
Saya tidak dapat melakukan apa-apa selain menjawab-Nya dengan
berkata, “Aku mengasihimu Bapa, Aku mengasihimu Bapa, Aku
mengasihimu Bapa.”
Saya beranjak dari lantai pada 10:30 pagi itu, dan menyadari ada
tiga dalam diri saya yang telah berubah. Pertama, saya memiliki
suatu kasih yang begitu dalam bagi Allah, yang belum pernah saya
rasakan sebelumnya, dan suatu rasa lapar yang luar biasa untuk lebih
mengenal Dia. Kedua, saya memiliki kasih tanpa syarat yang jauh
lebih dalam bagi orang-orang. Ketiga, saya memiliki suatu kasih
yang begitu besar terhadap firman Allah. Saya mengambil Alkitab
dan tidak dapat meletakkannya selama 36 jam berturut-turut. Ketika
saya melihat halamannya, itu seolah meledak dalam hati saya dan
pengertian pun membanjiri saya. Secara supernatural, saya membaca
seluruh Alkitab dalam waktu 36 jam.
… Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman
Allah (Lukas 4:4; Ulangan 8:3-4).
Buah
Sejak hari itu saya berubah; dan buahnya nyata, sehingga 99
persen dari semua orang yang saya kenal—diantaranya adalah orangorang
Yahudi, Hindu, Sikh, Kaum Kedar, dan atheis—memberikan
hidupnya kepada Kristus dan lahir baru. Itu benar-benar oleh Roh
Kudus dan dengan mengikuti aliran sungai pendamaian sehingga
kira-kira ada 1.500 orang yang datang kepada Kristus. Ini hanya
dapat terjadi karena Allah dan melalui hidup keseharian saya bagi
Dia, karena ini jauh sebelum saya masuk dalam pelayanan sepenuh
waktu. Saya mengalir bersama sungai pendamaian yang seharusnya
125
ISMAEL—’PEMBUKA JALAN’ YANG BERIKUTNYA
DILARANG MEMPERBANYAK MATERI INI
menjadi tujuan dari setiap orang percaya, seperti yang tertulis dalam
2 Korintus 5:17-19.
Berkomitmen pada kata pendamaian
Orang-orang mulai menerima Kristus setiap hari melalui kehidupan
normal saya sehari-hari. Sebagai contoh, saya membimbing “Joe”
kepada Kristus. Setelah menerima Yesus Kristus, dia menjadi
begitu bersemangat dan menceritakannya kepada teman-teman dan
keluarganya. Jika mereka mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
tidak bisa dia jawab, dia akan menemui saya di restoran, dengan
mengajak orang yang pertanyaannya tidak dapat dia jawab itu, dan
kami akan membicarakan tentang Yesus. Seperti yang pernah saya
ceritakan sebelumnya, banyak orang yang mulai mengenal Tuhan
melalui pembicaraan-pembicaraan di restoran itu.
Pewahyuan yang lebih dalam
bagi saya dari Bapa
Ketika saya datang kepada Yesus, masih agak sulit bagi pikiran
Kaum Kedar saya untuk mengerti tentang konsep Anak Allah. Dalam
roh saya, saya tahu bahwa Dia adalah Anak Allah, tetapi pikiran
saya tidak mengerti akan hal itu. Yesus selalu lemah lembut—Dia
akan membimbing saya kepada Bapa, dan Bapa akan hadir dan
mengasihi saya. Bapa akan berbicara kepada saya dan mengungkapkan
tujuan-tujuan-Nya pada saya, rencana-rencana yang telah Dia tetapkan
bagi sejak awal mulanya, dan mengatakan kepada saya bahwa Dia
sangat mengasihi saya.
Kemudian Bapa berbisik di telinga saya, “Tahukah kau, mengapa
kau dapat mengenal Aku sebagai Bapa? Itu karena Yesus, Anak-Ku.”
126
MEMAHAMI HATI TUHAN BAGI KAUM KEDAR
DILARANG MEMPERBANYAK MATERI INI
Tidak lama kemudian, kasih itu ditransfer pada Yesus, kemudian
saya datang pada Yesus dan mengerti apa yang Dia lakukan bagi
saya. Saya sangat bersyukur dan berterimakasih atas apa yang telah
Dia lakukan bagi saya—bagi kita semua. Kemudian Yesus akan
mengungkapkan Bapa dalam suatu cara yang lebih dalam, melalui
Roh Allah. Siklus kasih ini terus berlanjut dari Bapa kepada Anak
dan kembali kepada kita melalui Roh Kudus dalam diri kita.
Itulah cara Anda untuk bertumbuh dalam hubungan dan persekutuan
dengan Allah. Ada suatu jeritan dari generasi saya kepada Bapa.
Setiap problem di bumi, setiap ada kekurangan dalam kemanusiaan,
setiap ada kekurangan dalam keutuhan, Yesuslah jawabannya, dan
jawaban Yesus adalah Bapa.
Matius 11:27-28, “Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh
Bapa-Ku dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan
tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang
kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya. Marilah kepada-Ku,
semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan
kepadamu.”
Kelegaan apa yang Yesus berikan? Itu adalah suatu pewahyuan
tentang Bapa-Nya, karena hanya Yesuslah yang dapat memberikan
kelegaan itu. Ketika Dia memberi Anda pewahyuan yang lebih besar
tentang Bapa—yang lebih besar dari situasi dan kondisi Anda, maka
Anda akan memiliki damai sejahtera dan kelegaan yang hanya dapat
diberikan oleh Yesus.
Yesus berkata, “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah
pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu
akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan
beban-Ku pun ringan” (Matius 11:29-30). Maukah Anda menganggap
bahwa apa yang Yesus alami di bumi itu adalah suatu kuk atau
beban yang ringan? Sebagian besar akan berkata tidak—tetapi Yesus
memiliki suatu pewahyuan yang lebih besar tentang Bapa. Itulah
127
ISMAEL—’PEMBUKA JALAN’ YANG BERIKUTNYA
DILARANG MEMPERBANYAK MATERI INI
mengapa Dia mengatakan bahwa jika Aku tidak melihat Bapa
melakukannya, maka Aku juga tidak akan melakukannya, dan jika
Aku tidak mendengar Bapa mengatakannya, maka Aku juga tidak
akan mengatakannya. Aku di sini hanya untuk menyenangkan Bapa,
Aku di sini untuk menggenapi apa yang sudah tertulis tentang Aku
dalam Alkitab.
Yesus datang untuk menyenangkan Bapa-Nya
Yesus begitu terpaut dengan Bapa—Dia diutus oleh Bapa yang
Hidup, jadi Dia hidup oleh Bapa. (Lihat Yohanes 6:57). Kita harus
memiliki suatu pewahyuan tentang Bapa agar kita dapat mengalami
kelegaan yang Yesus berikan. Sehingga Roh Bapa mengungkapkan
tentang Yesus, dan Roh Anak mengungkapkan tentang Bapa.
Kasih
Rasul Yohanes adalah satu-satunya dari beberapa rasul mulamula
Anak Domba yang kematiannya alami—semua rasul lainnya
mati sebagai martir. Yang pasti, dia tidak pernah kekurangan jumlah
orang yang ingin menghabisi nyawanya. Sejarah mengatakan kepada
kita bahwa mereka berusaha membakar Yohanes dalam minyak
mendidih, tetapi karena sebab-sebab tertentu, mereka tidak dapat
membunuhnya. Berdasarkan fakta, Yohanes diasingkan, dia dibuang
ke pulau Patmos, di sana dia menulis Kitab Wahyu.
Izinkan saya membagikan suatu fakta alkitabiah yang menarik.
Melalui tulisan-tulisannya dalam Injil Yohanes, rasul Yohanes
bahkan tidak mencantumkan namanya. Tetapi dia menyebut dirinya
sebagai “murid yang dikasihi Tuhan.” Saya membayangkan bahwa
ketika dia keluar dari minyak mendidih itu, mungkin yang dia
128
MEMAHAMI HATI TUHAN BAGI KAUM KEDAR
DILARANG MEMPERBANYAK MATERI INI
katakan adalah, “Aku adalah murid yang dikasihi Tuhan—dan kalian
tidak bisa membunuh kasih.”
Seperti itulah Yesus. Dia menyatakan kepada dunia tentang kasih
Bapa. (Lihat Yohanes 17:26). Kasih akan membuat Anda menjadi
lebih dari pemenang. Itulah mengapa mereka tidak dapat menyentuh
Dia, dan itulah mengapa di Salib, mereka tidak dapat membunuh-
Nya sampai Bapa meninggalkan Dia, kemudian Dia mati. Ketika
Anda mengenal Bapa, ketika Anda mengenal Kasih, Anda dapat
bertahan; Anda dapat menang, karena Anda lebih dari pemenang.
Anugerah akan membawa Anda melewati masalah Anda. Iman
akan memberi Anda kemenangan. Tetapi Kasih akan menjadikan
Anda lebih dari pemenang, dan itu adalah sesuatu yang dapat Anda
alami secara nyata dalam kehidupan Anda (bukan hanya di pikiran).
Yang membuat Anda menjadi Anda yang sekarang ini bukanlah
suatu momen sesaat dalam hidup Anda, bukan hanya dari sesuatu
yang telah Anda alami; Allah mengasihi Anda dengan suatu kasih
yang telah membuat Anda menjadi diri Anda yang sekarang ini.
Kita lebih dari pemenang, melalui Dia yang mengasihi kita. (Lihat
Roma 8:37).
Anugerah untuk kekuatan. Iman untuk kemenangan.
Hari-hari di mana kita sekarang hidup ini membutuhkan orangorang
yang lebih dari pemenang. Kita akan membutuhkan orangorang
yang benar-benar mengenal kasih Allah dalam hidup mereka—
tidak ada yang akan dapat menyentuh mereka. Itulah jenis pewahyuan
yang akan Ismael miliki di hadapan musuh, karena ketika Ismael
dilahirkan oleh Roh Allah, maka sang pemanah itu akan menjadi
anak panah pada busur yang ada di tangan Allah, dan akan dibidikkan
tepat ke jantung musuh.
129
ISMAEL—’PEMBUKA JALAN’ YANG BERIKUTNYA
DILARANG MEMPERBANYAK MATERI INI
Ismael memiliki jeritan hati yang rindu untuk mengenal Bapa, dan
dia akan tahu siapa Bapanya, dan Yesus akan membuat itu terjadi.
Yesuslah yang akan mengungkapkan tentang Bapa. Itulah mengapa
sekarang ini Yesus memiliki reputasi tersendiri di Timur Tengah
dan di dunia Kaum Kedar. Dia sedang bergerak maju dan mewujudkan
kerinduan Bapa-Nya agar mereka dapat mengenal Bapa, menggenapi
kehendak Allah bagi mereka, dan masuk dalam Kerajaan Allah.
Allah akan memanifestasikan diri-Nya di seluruh dunia melalui
penglihatan-penglihatan dan mimpi-mimpi karena ada takdir ilahi
yang terlibat di situ, dan Dia melakukan sesuatu dengan kuasa-Nya
yang dahsyat.
”Naiklah Kemari”
Dalam Wahyu pasal 1, Yohanes mengatakan:
Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar
dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi
sangkakala, katanya: “Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di
dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat
ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis,
ke Filadelfia dan ke Laodikia.”
Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku.
Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian
dari emas. Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang
serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya
sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari
emas. Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang
putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api. Dan kaki-
Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian;
suara-Nya bagaikan desau air bah.
130
MEMAHAMI HATI TUHAN BAGI KAUM KEDAR
DILARANG MEMPERBANYAK MATERI INI
Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan
dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua,
dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.
Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya
sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan
kanan-Nya di atasku, lalu berkata: “Jangan takut! Aku adalah
Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati,
namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku
memegang segala kunci maut dan kerajaan maut. Karena itu
tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang
maupun yang akan terjadi sesudah ini. (Wahyu 1:10-19)
Yohanes sedang dikuasai Roh Allah pada hari Tuhan, dan tiba-tiba
dia naik ke tingkat yang lebih tinggi dan melihat Yesus dalam suatu
dimensi yang belum pernah dia lihat sebelumnya. Dia mendapatkan
suatu pewahyuan yang benar-benar baru baginya tentang Yesus.
Siapa yang memberikan pewahyuan itu? Bapa. Karena dia berada
di bawah kuasa Roh pada hari Tuhan, Roh Bapa menyingkapkan
tentang Yesus padanya dalam suatu dimensi yang lebih tinggi dari
sebelumnya. Kemudian, ketika dia sedang bersama Yesus, dia
mendengar suara tiupan sangkakala, lihat apa yang terjadi:
Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah
pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah
kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya:
Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa
yang harus terjadi sesudah ini. Segera aku dikuasai oleh Roh
dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu
duduk Seorang (Wahyu 4:1-2).
Saat dia mendapatkan pewahyuan tentang Yesus, Yesus berbalik
dan berkata bahwa Dia akan memberikan suatu pewahyuan yang
lebih tinggi tentang Bapa. “Naiklah kemari” ke suatu tempat yang
lebih tinggi. Anda sudah berada di suatu tempat yang bagus; Anda
131
ISMAEL—’PEMBUKA JALAN’ YANG BERIKUTNYA
DILARANG MEMPERBANYAK MATERI INI
ada dalam Roh. Tetapi ada suatu tempat yang lebih tinggi. Ada
beberapa hal yang akan Dia sampaikan pada Anda di tempat Anda
berada sekarang ini, tetapi ada hal-hal lain yang tidak akan Dia
sampaikan pada Anda sebelum Anda naik ke tempat di mana Dia
berada. Ada hal-hal tertentu yang hanya dapat Dia katakan kepada
Anda jika Anda naik ke tempat Dia berada. Dia akan menunjukkan
hal-hal yang akan datang, tetapi Anda harus “naik kemari.”
Ada suatu tempat yang lebih tinggi
Bagaimana Yohanes sampai ke tingkat yang lebih tinggi itu? Ketika
pertama kali melihat Yesus, Yohanes tersungkur di depan kaki-Nya
seperti orang yang mati (Wahyu 1:17). Yohanes tidak berada dalam
suatu ketinggian di mana dia dapat tahan berada di hadapan kemuliaan
Allah dalam kapasitas itu, pada tingkat dan derajat pewahyuan
seperti itu. Kemudian Yesus menjamah dia dengan tangan kanan-
Nya, menguatkan dia, dan memperbesar kapasitasnya oleh Roh
sehingga dia dapat berdiri dan tahan berada di hadapan kemuliaan
Allah. Bagaimana Yesus melakukan itu? Melalui pewahyuan
pengetahuan dan jamahan tangan-Nya.
Kiranya Dia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan
meneguhkan Anda oleh Roh-Nya di dalam batin Anda. (lihat Efesus
3:16). Roh Allah akan menguatkan Anda dan memenuhi Anda
dengan kemuliaan Allah, dan kapasitas Anda akan meningkat sehingga
Anda dapat tahan dengan kemuliaan hadirat-Nya yang lebih tinggi.
Jika Anda tidak tahan berada di hadapan kemuliaan itu, bagaimana
Anda akan membawanya?
Kita seharusnya menjadi bejana dan pembawa kemuliaan Allah
dengan Perjanjian Baru (New Covenant) yang tertulis dalam hati
kita. Pewahyuan meratakan jalan bagi Anda untuk naik ke tempat
yang lebih tinggi.
132
MEMAHAMI HATI TUHAN BAGI KAUM KEDAR
DILARANG MEMPERBANYAK MATERI INI
Yang Terakhir akan Menjadi yang
Terdahulu dan yang Terdahulu
akan Menjadi yang Terakhir
Mari kita melihat sejarah, manusia yang pertama—Adam—
diciptakan. Beberapa generasi kemudian, pada zaman Nuh, terjadi
air bah. Setelah Nuh kembali mendiami dan mengolah bumi, dan
melahirkan bangsa-bangsa—sejak itulah berkembang bangsa-bangsa
di muka bumi. Kemudian, delapan generasi setelah itu, Allah
memilih Abraham dan memisahkan dia dari bangsa-bangsa. (kata
bangsa-bangsa—nations—dalam Alkitab berarti “Gentiles” atau
“goyim”—bangsa-bangsa bukan Yahudi)
Kemudian Allah memisahkan Ishak dari Ismael dan Yakub dari
Esau. Ada perkembangan suatu pola; melalui Abraham, Ishak, dan
Yakub. Dia memisahkan bagi diri-Nya suatu bangsa—bangsa Yahudi,
Israel.
Pada awal sejarah dunia, manusia hanya terbagi menjadi dua
kelompok besar, yaitu bangsa Yahudi dan bangsa-bangsa bukan
Yahudi. Bangsa Yahudi memiliki suatu perjanjian dengan Allah,
yang dimulai dengan Abraham, Ishak, dan Yakub. Yakub, yang
namanya menjadi Israel, menghasilkan 12 suku yang menjadi suatu
bangsa.
Roma 10:19-20 mengatakan,
Tetapi aku bertanya: Adakah Israel menanggapnya? Pertamatama
Musa berkata: “Aku menjadikan kamu cemburu terhadap
orang-orang yang bukan umat dan membangkitkan amarahmu
terhadap bangsa yang bebal.” Dan dengan berani Yesaya
mengatakan: “Aku telah berkenan ditemukan mereka yang
tidak mencari Aku, Aku telah menampakkan diri kepada
mereka yang tidak menanyakan Aku.”
133
ISMAEL—’PEMBUKA JALAN’ YANG BERIKUTNYA
DILARANG MEMPERBANYAK MATERI INI
Rasul Paulus, yang menulis kitab Roma, memiliki hati untuk
orang-orang Yahudi, saudara sebangsanya. Dia mengatakan bahwa
dia berduka atas mereka, dan dia rela menjadi manusia yang terkutuk
agar mereka dapat diselamatkan (lihat Roma 10:1). Meskipun dia
memiliki hati untuk orang-orang Yahudi, dia dipanggil sebagai rasul
untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi. Yang membuat dia mendapatkan
pewahyuan dari Allah dan mengatakan rahasia-rahasia kepada kita
tentang orang-orang Yahudi di Israel adalah hati Allah yang ada
dalam dirinya—bagi orang-orang Yahudi.
Dalam pasal 10, Paulus mengingatkan mereka tentang sesuatu
yang dikatakan nabi Musa dalam Ulangan 32:21. Perhatikan bahwa
Ulangan pasal 31, 32, dan 33 adalah Firman Tuhan yang terakhir
yang Musa sampaikan kepada Israel sebagai suatu bangsa. Kemudian
Musa menyampaikan suatu berkat, dan dia meninggal. Dia tahu
bahwa dia akan pulang ke rumah abadinya; dan pasal 31 dan 32
adalah kata-kata Musa—nabi yang tiada duanya—yang terakhir dan
berharga, yang disampaikan kepada bangsa Israel.
Pada Ulangan 32, Musa melakukan kilas balik, dan dia
menyampaikan tentang bagaimana mereka percaya kepada gunung
batu yang sempurna dalam segala hal. Kemudian dia bicara tentang
bagaimana mereka telah menolak gunung batu itu, dan sejarah
mereka, dan dia mulai sedikit berurusan dengan mereka.
Lalu menjadi gemuklah Yesyurun (Israel), dan menendang ke
belakang,—bertambah gemuk engkau, gendut dan tambun—
dan ia meninggalkan Allah yang telah menjadikan dia, ia
memandang rendah gunung batu keselamatannya. Mereka
membangkitkan cemburu-Nya dengan allah asing, mereka
menimbulkan sakit hati-Nya dengan dewa kekejian, mereka
mempersembahkan korban kepada roh-roh jahat yang bukan
Allah, kepada allah yang tidak mereka kenal, allah baru yang
belum lama timbul, yang kepadanya nenek moyangmu tidak
gentar.
134
MEMAHAMI HATI TUHAN BAGI KAUM KEDAR
DILARANG MEMPERBANYAK MATERI INI
Gunung batu yang memperanakkan engkau, telah kaulalaikan,
dan telah kaulupakan Allah yang melahirkan engkau. Ketika
TUHAN melihat hal itu, maka Ia menolak mereka, karena Ia
sakit hati oleh anak-anaknya lelaki dan perempuan.
Ia berfirman: Aku hendak menyembunyikan wajah-Ku terhadap
mereka, dan melihat bagaimana kesudahan mereka, sebab
mereka itu suatu angkatan yang bengkok, anak-anak yang
tidak mempunyai kesetiaan. Mereka membangkitkan cemburu-
Ku dengan yang bukan Allah, mereka menimbulkan sakit hati-Ku
dengan berhala mereka. Sebab itu Aku akan membangkitkan
cemburu mereka dengan yang bukan umat, dan akan menyakiti
hati mereka dengan bangsa yang bebal (Ulangan 32:15-21).
Kembali ke Roma pasal 10, di sini ada suatu kunci, suatu
peringatan bagi Israel. “Akan tiba waktunya, suatu waktu di mana
Allah akan membangkitkan kecemburuanmu melalui orang-orang
yang bukan umat. Dan Paulus menyampaikan firman Tuhan, “Melalui
suatu bangsa yang bodoh Aku akan membangkitkan kemarahanmu”.
Bagaimana Allah akan membangkitkan kecemburuan Israel? Paulus
memberi kita pandangan dalam Roma 11:11 “oleh Roh Allah aku
bertanya, adakah mereka [orang-orang Yahudi] tersandung dan harus
jatuh?” Paulus mengakhirinya dengan suatu tanda tanya. Ya, mereka
memang tersandung, tetapi bukan berarti bahwa mereka sudah jatuh,
itu hanya berarti bahwa mereka belum sepenuhnya selesai atau keluar
dari gambarnya. Tetapi, melalui kejatuhan mereka, keselamatan
telah sampai kepada bangsa-bangsa lain, untuk membangkitkan
kecemburuan mereka. Jadi, apa yang membangkitkan kecemburuan
Israel? Keselamatan bangsa-bangsa lain (Gentile).
Itulah kebaikan Allah; Allah kita adalah Allah yang baik. Di
mata Perjanjian yang Baru (New Covenant), Dia mengungkapkan
kebaikan-Nya dalam segala cara. Cara Dia mengungkapkan
kebaikan-Nya adalah dengan menunjukkan keselamatan bagi bangsa135
ISMAEL—’PEMBUKA JALAN’ YANG BERIKUTNYA
DILARANG MEMPERBANYAK MATERI INI
bangsa lain, dan tidak ada seorang pun yang dapat memrotes
kemurahan hati-Nya. Dengan melakukan itu, sebenarnya Dia
membangkitkan kecemburuan orang-orang Yahudi.
Allah kita adalah Allah yang baik
Tidak ada “bangsa lain” yang lebih besar yang dapat Allah jangkau
untuk membangkitkan kecemburuan Israel selain Kaum Kedar.
Ismael adalah yang Allah pisahkan dari Ishak, tetapi sebenarnya
Ismael diusir adalah demi Ishak. Ismael diusir dari rumah Abraham,
dia dibiarkan sekarat tanpa ayah di padang gurun. Orang-orang
Yahudi sangat bersyukur dan sangat bangga dalam kenyataan bahwa
Allah memisahkan Abraham dari bangsa-bangsa, Ishak dari Ismael,
dan Yakub dari Esau.
Akibatnya, satu-satunya kelompok orang yang bangsa Israel
paling tidak suka jika Allah menjangkaunya adalah orang-orang yang
sekarang ini secara geografis mengelilingi mereka—bangsa-bangsa
Kaum Kedar. Israel dikelilingi oleh dunia Kaum Kedar—musuh
mereka.

Allah memiliki suatu rencana.

Momen Renungan
Cara-cara Allah bukan cara-cara kita. Hanya rencana-rencana-Nyalah yang akan membuat Kerajaan-Nya datang. Adakah saat-saatdi mana Anda berpikir bahwa situasi Anda terkendali, tetapi akhirnya Anda mendapati bahwa rencana Anda telah membuat Anda terdampar ke situasi-situasi yang sama sekali tidak Anda kenal? Rencana Allah bagi Israel dan Ismael mungkin tampaknya asing bagi kita, tetapi jika kita memiliki sikap hati yang tunduk kepada Allah, maka Dia akan mengungkapkan kebenarannya.

No comments:

Post a Comment