Monday, October 10, 2011

Bab 9 Surat-surat yang Hidup

Hari-hari ini, ada suatu perubahan yang terjadi di atmosfer beberapa Negara. Saya percaya bahwa di mana ada kelaparan akan kehidupan Firman-Nya, maka kelaparan itu akan dipuaskan,
dan pewahyuan yang murni dari Roh-Nya akan mengalir. Saya telah melihat suatu pintu yang terbuka di alam roh, yang mengundang Gereja Yesus Kristus untuk naik lebih tinggi dan melihat Firman, dan menjadi Firman di bumi. Ini adalah suatu undangan bagi kita untuk menjadi surat-surat yang hidup, yang akan dibaca oleh semua orang.

Saya berharap agar Gereja pada masa ini tidak hanya mendengar Firman Anda dari pelataran luar, tetapi mereka juga akan berjalan dalam Firman di ruang dalam yang kudus dari hidup mereka. Dengan roh kelemahlembutan, Gereja akan menerima Firman yang terukir yang dapat menyelamatkan jiwa-jiwa dan meruntuhkan kubu-kubu. Kebenaran dan terang Firman Allah dapat meruntuhkan pemikiran tradisional dan kepercayaan-kepercayaan yang menahan langkah Anda dari mengejar rencana yang telah Allah tetapkan bagi Anda sejak semula. Ada suatu pengukur ketegaklurusan (plumb line) yang turun ke roh Anda yang perlu dipusatkan pada Firman-Nya, yaitu Firman Allah. Pengukur ketegaklurusan ini membuat Anda dapat mendirikan bangunan Anda, sehingga bangunan itu tegak lurus, sebagai tempat kediaman Allah.

Ketika bangunan-bangunan dibangun hanya berdasarkan struktur dari manusia, itu bukan tempat kediaman Allah. Ketika orang yang membangunnya memiliki suatu pewahyuan tentang Allah dan mengikuti pengukur ketegaklurusan yang berpusat pada Firman Yesus, maka bangunan itu akan tegak berdiri, dan Allah akan tinggal di dalamnya.

Saya percaya bahwa kita hidup dalam suatu zaman yang baru.
Cara-cara gereja dalam melakukan segala sesuatunya pada zaman
yang lama tidak akan dapat digunakan pada zaman yang baru ini.
Dan apa yang tidak berhasil pada zaman yang lama akan berhasil
pada zaman yang baru ini. Ini adalah musim untuk datang ke hadapan
Tuhan dan berkata, “Tuhan, aku ingin melihat rancangan dasar-Mu
untuk mengetahui secara pasti apa yang sedang Kau lakukan, bukan
melihat pada strukturku sendiri. Berikan rancangan dasar itu kepadaku
supaya aku dapat melihat intinya, agar aku mendapatkan pengertiannya.
Kemudian aku dapat berjalan dalam terang pengertian itu, dan itu
dapat ditegaskan.”

Sebuah pintu telah terbuka. Para Kaum Kedar sudah bergerak,
dan mereka sedang membangun rumah ibadah-rumah ibadah di
tempat-tempat yang tidak biasanya. Ada beberapa hal yang tengah
mengalami pergeseran di alam roh karena kebenaran dan pewahyuan
Firman-Nya sedang diberikan, dan itu menghancurkan sesuatu di
atmosfer bangsa-bangsa. Ada hal-hal yang sedang “dimasak” dalam
alam roh, tetapi belum dapat “disajikan” sebelum tiba masanya.
Masa itu sedang mendekat dan itulah mengapa penyejajaran itu
sedang terjadi—itulah mengapa ada pergeseran-pergeseran dan reposisi
(pengaturan kembali posisi) yang terjadi dalam bangsa-bangsa.
Jangan takut atau khawatir terhadap hal-hal yang akan segera
terjadi. Tetapi ketahuilah bahwa Firman itu telah disampaikan
kepada Anda dan disingkapkan pada hati Anda. Kenalilah Firman—
yang adalah Yesus, Anak-Nya—dan bangunlah suatu pengukur
ketegaklurusan dalam hidup Anda, yang berpusat pada Firman yang
ditabur oleh Bapa, yang diberikan oleh Bapa pada Anda. Pola-pola
pikir akan digeser; pola-pola dan poin-poin referensi akan terlepas
dari pikiran Anda ketika kubu-kubu itu diruntuhkan. Keterbatasan
pikiran Anda sedang diruntuhkan dalam nama Yesus. Apakah langkah
berikutnya? Renungkan Firman Allah siang dan malam.

Jerit Tangis Ismael akan Didengar
Allah mengasihi Kaum Kedar.
Saya adalah contoh yang hidup—dulu saya adalah seorang Kaum Kedar. Saya sangat berterimakasih. Seumur hidup saya, saya tidak pernah membayangkan atau bermimpi bahwa saya akan mengenal Yesus sebagai Anak Allah. Sebagai seorang Kaum Kedar, pikiran itu tidak pernah terlintas dalam benak saya. Saya ingat saat-saat ketika saya menyusuri jalan-jalan di Pakistan sebagai seorang pemuda, dengan bertanya-tanya dalam hati … Tuhan, apakah hidupku memiliki tujuan, adakah alasan yang aku butuhkan untuk hidup?

Allah mengasihi Kaum Kedar
Allah berkata dalam Yeremia 33:3, “Berserulah kepada-Ku, maka
Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu
hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami.” Kekuatan hidup
adalah dalam sisi yang “tidak terpahami.”.
Sebagai seorang Kaum Kedar, saya tidak tahu siapa Yesus, tetapi
dalam kuasa pewahyuan, suatu hari saya benar-benar mulai mengenal
Dia. Kekuatan itu ada di masa depan, yaitu apa yang tidak Anda
ketahui. Itu ada di bidang hikmat dan pewahyuan di mana Dia ingin
memperlengkapi Gereja-Nya.

Itulah mengapa dalam Efesus 3:9, Paulus berdoa, “agar semua
manusia melihat apa isi tugas penyelenggaraan rahasia yang telah
berabad-abad tersembunyi dalam Allah, yang menciptakan segala
sesuatunya oleh Yesus Kristus.” Saya berdoa agar Allah, roh hikmat
dan pewahyuan, akan turun atas Gereja. Sehingga mata pengertian
itu akan terbuka dan dipenuhi dengan terang. Saya berdoa agar
pertanyaan-pertanyaan yang tersembunyi akan dijawab.
Saya percaya bahwa ada sekelompok orang yang kepada mereka
Allah mengungkapkan siapa diri-Nya, dan orang-orang Kaum Kedar
adalah bagian dari kelompok itu. Saya tidak mencari Dia. Saya tidak
mencari-cari Dia secara sengaja—tetapi Dia mengungkapkan siapa
diri-Nya kepada saya. Dan saya percaya bahwa Dia akan melakukan
hal yang sama pada dan jutaan orang. Allah mengatakan pada saya
bahwa suatu generasi Kaum Kedar akan masuk dalam Kerajaan
Allah pada musim ini. Itu adalah kabar baik!
Sebagai surat yang hidup, pada titik tertentu, Anda harus menjawab
pertanyaan khusus ini.

Siapakah Yesus, dan Mengapa
Dia Disebut Anak Allah?

Sekarang kita tahu bahwa Kaum Kedar memiliki suatu masalah
yang besar dalam hal Yesus sebagai Anak Allah. Karena dulu saya
adalah seorang Kaum Kedar, saya dapat menyampaikan bagaimana
cara pandang Kaum Kedar tentang apa yang mereka pikirkan. Ketika
umat Kaum Kedar di seluruh dunia mendengar orang-orang Kristen
mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah, mereka percaya bahwa
kita sedang menghujat Yesus. Menurut keyakinan mereka, orang
Kristen mengatakan bahwa Yesus—yang lahir dari Maria—menjadi
Anak Allah hanya karena Dia lahir dari seorang perawan.

Kitab Suci Kaum Kedar juga mengatakan bahwa Yesus dilahirkan
oleh seorang perawan. Tetapi mereka berpikir bahwa orang-orang
Kristen mengatakan bahwa Yesus adalah manusia yang lahir dari
seorang perawan, kemudian diagungkan sebagai Anak Allah. Mereka
percaya bahwa pada saat itulah Yesus menjadi Anak Allah. Itulah
pengertian dan kepercayaan mereka. Kaum Kedar juga percaya
bahwa Yesus adalah seorang nabi, tetapi bukan Anak Allah. Mereka
berpikir bahwa hanya karena Dia dilahirkan oleh seorang perawan,
bukan berarti itu membuat Dia menjadi Anak Allah.
Alkitab membantu kita untuk melihat kenyataan tentang Yesus
dan bagaimana kita dapat menjelaskan dan menjawab dengan benar
pertanyaan yang sudah berakar dengan sedemikian dalam di hati setiap
Kaum Kedar itu. Yesaya 9:6-7 adalah salah satu ayat favorit saya.
Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, tetapi seorang
Putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan
ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat
Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan
berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya,
karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan
dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya.
Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini (Yesaya 9:6-7).
Seperti yang sudah dijelaskan dalam bab-bab sebelumnya,
“Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, tetapi seorang Putera
telah diberikan untuk kita.” Ketika Yesus dilahirkan melalui seorang
perawan, seorang anak telah lahir. Tetapi Yohanes mengatakan kepada
kita bahwa Bapa kita memberikan Putera-Nya yang tunggal pada
kita.

Jadi, Yesus yang adalah Anak Allah itu sudah ada sebelum
peristiwa kelahiran melalui seorang perawan itu. Itulah yang tidak
dimengerti oleh para Kaum Kedar. Mereka pikir, Yesus ada setelah
Dia dilahirkan oleh seorang perawan. Yang perlu mereka ketahui
dan mengerti adalah bahwa Yesus sudah ada sebelum Dia muncul
di muka bumi, dan bahwa ada suatu sejarah dan masa depan yang
kekal sehubungan dengan Yesus.

Penting sekali bagi kita untuk menyampaikan aspek tentang Yesus
ini kepada Kaum Kedar, bahkan sebelum kita memberitakan Injil
kepada mereka. Mereka perlu mengetahui bahwa “seorang anak
telah lahir, tetapi seorang Putera telah diberikan.” Yesus datang dan
tampil sebagai keturunan Abraham, dan Dia dikandung dalam rahim
Maria. Yang dikandung dalam rahim Maria adalah Firman itu
sendiri.
Dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang
melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang
ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan
terang. Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan
memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih;
di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan
dosa. Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang
sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di
dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di
sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak
kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah,
maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan
untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan
segala sesuatu ada di dalam Dia (Kolose 1:12-15).
Segala sesuatu yang ada di Surga diciptakan oleh Dia, dan
dikatakan bahwa, “dan semua yang ada di bumi,” dan kemudian
itu dijelaskan [baik yang kelihatan maupun tidak kelihatan] “baik
singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa;
segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.”

Ini adalah Yesus yang sama yang lahir dari seorang perawan.
Ini sebelum Dia dilahirkan sebagai seorang bayi—ini adalah Anak
Allah. Dia ada sebelum segala sesuatunya ada, tidak ada apa pun
yang ada sebelum Dia, karena Dia adalah sumber, akar, dan benih.
Dia adalah Firman yang menciptakan semua yang kita lihat dan tidak
kita lihat, dan segala sesuatunya ada karena Dia.
Yesus
Dia tidak hanya merupakan Sumber, tetapi Dia juga pribadi yang
membuat segala sesuatunya terpelihara. Itulah mengapa dalam Kitab
Ibrani dikatakan bahwa semua ciptaan ditopang oleh Firman kuasa-
Nya (perkataan Yesus). Dengan mengetahui hal-hal tentang Yesus
ini, maka Anda dapat menarik perhatian seorang Kaum Kedar
dengan sangat cepat.
Yohanes 3:13 mengatakan bahwa “Tidak ada seorang pun yang
telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga,
yaitu Anak Manusia..” Dalam Yohanes 3:31, Yesus mengatakan
bahwa, “siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi …
[tetapi] Dia [Yesus] yang berasal dari Surga adalah di atas semuanya.
Hanya Dia satu-satunya yang datang dari Surga.” Itulah mengapa
Yohanes mengatakan bahwa tidak ada seorang pun yang pernah
melihat Bapa kecuali Anak. Tidak ada seorang pun yang pernah
melihat bentuk-Nya, tidak ada seorang pun yang pernah melihat
wujud-Nya, dan tidak ada seorang pun pernah yang mengenal Dia
kecuali Anak yang berasal dari Bapa, yang keluar dari Bapa.
Surat yang hidup menyukakan Bapa.

Pelayanan Yesus di bumi adalah memberitakan tentang Bapa
kepada kita agar kita dapat diselamatkan, dan menyelamatkan orangorang
lain. Yesus memiliki kontak yang erat dengan kerinduan Bapa
untuk melihat kita menjadi anak-anak-Nya; putera dan puteri dalam
keluarga Allah. Sebagai surat-surat yang hidup, kita seharusnya—
seperti Yesus—ingin menyukakan Bapa.

Yesus adalah wujud yang dapat dilihat dari Allah yang tidak
kasat mata. Dia adalah pewahyuan Bapa. Kaum Kedar perlu
mengetahui bahwa hanya Yesuslah satu-satunya yang turun dari
Surga—tidak ada seorang pun yang pernah naik ke Surga ketiga,
tidak ada seorang pun yang pernah naik ke tempat Bapa, selain Yesus.
Yesuslah satu-satunya yang telah turun dari Surga untuk membuat
jalan bagi kita semua agar dapat bangkit dan mulai mengenal Dia
Kita perlu menunjukkan kepada Kaum Kedar bahwa ada suatu
sejarah yang kekal, dan itu diawali dengan Yesus, Anak Allah.
Mengapa mengidentifikasi Yesus sebagai Firman itu penting?
Karena Kitab Suci Kaum Kedar juga mengatakan bahwa Yesus
adalah Firman Allah. Dalam Kitab Suci Kaum Kedar juga dikatakan
bahwa Yesus adalah napas Allah. Jadi, Kaum Kedar juga percaya
bahwa Yesus adalah Firman Allah. Tetapi mereka perlu mengetahui
bahwa semua ciptaan diciptakan oleh Firman, bahwa hanya karena
Firmanlah maka kita memiliki hidup sampai saat ini, segala sesuatu
yang terlihat dan tidak terlihat diciptakan oleh Firman Allah.
Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata:
“Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.”
Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam
hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya:
“Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia
di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung
dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah
engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan
disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan
mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,
dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai
selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.”
Kata Maria kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin
terjadi, karena aku belum bersuami?” Jawab malaikat itu
kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah
Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak
yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah …
Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan;
jadilah padaku menurut Firman-Mu … (Lukas 1:28-35, 38,
KJV).

Perhatikan bahwa dalam Yohanes 1:14 dikatakan bahwa, “Firman
itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah
melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya
sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.”
Firman yang sama yang oleh-Nya segala sesuatunya diciptakan,
Firman yang sama yang adalah awal dan asal muasal semua ciptaan,
Firman yang sama yang sebelumnya ada bersama Bapa, Firman yang
sama yang ada dalam Bapa lalu keluar dari Bapa. Sekarang Firman
yang sama yang itulah yang merupakan sumber dari semua ciptaan,
dan sekarang telah menjadi manusia dan tinggal di tengah-tengah
kita. Itulah awal mula dari ikatan dengan Firman yang kekal yang
bertemu dalam satu pribadi yang bernama Yesus di muka bumi.
Lukas pasal 8 mengatakan bahwa Firman Anda adalah benih
Anda. Ada suatu hukum dalam Roh yang mengatakan bahwa agar
benih dapat menghasilkan buah di bumi, benih itu harus memiliki
tubuh. Setiap benih yang ditabur di tanah oleh petani memiliki
wujud jasmani. Di dalam benih itu ada sesuatu yang suatu hari
nanti akan menghasilkan kehidupan. Benih itu ditabur ke bumi, yang
adalah suatu rancangan dasar, kemudian dari benih itu keluarlah
kehidupan.

Sekarang, roh bumi dalam hidup Anda adalah tanah dalam hati
Anda. Dia membawa benih Firman-Nya dan menaburkannya dalam
hati Anda . Secara harfiah dan profetis, Maria menunjukkan suatu
gambaran tentang bagaimana Firman itu diberikan dan diukirkan
dalam hati kita dalam Perjanjian yang Baru (New Covenant), karena
Maria adalah manusia pertama yang mengandung Firman ini dalam
rahimnya. Dia mengandung karena Firman Allah.
Kemudian seorang “anak telah lahir” dan “Putera telah diberikan”
bagi seluruh umat manusia, karena Dia sudah ada dalam kekekalan.
Maka Firman itu menjadi manusia, dan Dia tinggal di tengah-tengah
kita. Meskipun demikian, ada suatu hukum yang berlaku—agar
benih dapat berbuah, benih itu harus mati. Tidak ada benih di bumi
yang akan pernah menghasilkan buah jika benih itu mash hidup.
Ketika seorang petani menanam benih di tanah, benih itu memiliki
kulit luar yang harus hancur dan mati dalam tanah. Kemudian,
kehidupan yang ada dalam benih itu akan mulai bertunas dan tumbuh
dari dalam tanah dan menghasilkan banyak buah.
Kaum Kedar sangat menyukai pewahyuan dan kebenaran, saya
pribadi suka dengan kisah yang ada dalam Yohanes 12. “Di antara
mereka yang berangkat untuk beribadah pada hari raya itu, terdapat
beberapa orang Yunani. Orang-orang itu pergi kepada Filipus, yang
berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya: “Tuan, kami
ingin bertemu dengan Yesus.”
Yesus berkata, “Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan.”
(Lihat Yohanes 12:23). Ketika Yesus mengubah air menjadi anggur,
Dia berkata bahwa saat-Nya belum tiba. Sekarang Dia berkata bahwa
saatnya telah tiba … untuk ke Salib.
Mengapa itulah saatnya? Karena orang-orang Yunani datang
kepada-Nya, yang merupakan gambaran dari orang-orang yang
belum percaya. Mereka sedang mengetuk pintu—mereka ingin
bertemu dengan Yesus! Tetapi satu-satunya cara di mana mereka
akan melihat Yesus adalah jika Dia dipermuliakan, yaitu ketika Dia
disalib.
Yesus berkata, “Sesungguhnya, sesungguhnya, Aku berkata
kepadamu, jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati,
ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan
banyak buah” (Yohanes 12:24, KJV—dengan kata ‘sesungguhnya’
diucapkan dua kali).
Kemudian Dia mengeluarkan suatu pernyataan tentang cara hidup
dan mati yang Dia inginkan. “Barangsiapa mencintai nyawanya,
ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai
nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang
kekal.” (lihat Yohanes 12:25). Dari Yohanes 12 ayat 24, kita lihat suatu
kunci yang penting, yaitu bahwa Yesus mengawali pernyataannya
dengan “sesungguhnya” karena itu menandakan bahwa Firman Allah
telah ditetapkan di Surga, dan Firman Allah itu harus ditegakkan di
muka bumi.

Peneguhan Perjanjian Lama
Mari kita lihat apakah hal ini memiliki ‘bayangan’ (rancangan
dasar) dalam Perjanjian Lama, karena keamanan kita datang dari
Perjanjian yang Lama (Old Covenant). Ibrani 10:1 mengatakan
bahwa Perjanjian Baru adalah penyempurnaan dari ‘bayangan’nya
(rancangan-dasarnya) yang adalah Perjanjian Lama.
Berikut ini ada beberapa contoh dari ‘bayangan’ dalam Perjanjian
Lama.
Samuel mendengar suatu suara, tetapi dia tidak tahu bahwa itu
adalah Allah yang sedang memanggil dia. Samuel bertanya beberapa
kali kepada pembimbingnya, imam Eli, dan imam Eli mengatakan
bahwa itu adalah Tuhan yang sedang memanggil dia. Kemudian
ketika Allah memanggil lagi, “Samuel, Samuel” dan Samuel pun
mendengarkan (1 Samuel 3:1-18).
Ketika Allah memanggil Abraham, Dia berkata, “Abraham,
Abraham!” (Kejadian 22:11).
Ketika Elisa melihat Elia naik ke Surga, dia berkata, “bapaku,
bapaku!” (2 Raja-Raja 2:12).
Setiap kali ada panggilan sampai dua kali dalam Alkitab, berarti
itu meneguhkan di bumi apa yang sudah ditetapkan di Surga dalam
kekekalan. Dalam Kejadian 41:1-40, Yusuf menafsirkan mimpi
Firaun. Firaun memiliki dua mimpi yang berbeda dalam malam yang
sama, dan Yusuf memberikan penafsiran mimpi itu dan mengatakan
bahwa mimpi yang kedua juga memiliki penafsiran yang sama.
Itu diucapkan dua kali sehingga itu dapat diteguhkan di bumi.
Itu berarti bahwa itu sudah pasti; itu akan terjadi. Dengan
dasar ‘bayangan’ yang diberikan oleh Roh Allah, Yesus berkata,
“Sesungguhnya, sesungguhnya, Aku berkata kepadamu.” Dia
mengucapkan sampai dua kali karena itu meneguhkan sesuatu di
alam jasmani (bumi). Apa yang sedang Dia teguhkan? “Jikalau biji
gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja.”
Dia sedang berbicara tentang diri-Nya sendiri.
Alkitab berkata dalam Lukas 8 bahwa Yesus adalah Benih, dan
Dia adalah Firman Allah, yang adalah benih Allah. Dia datang ke
dunia.

Markus pasal 4 mengatakan bahwa penabur menaburkan Firman.
Yesus tidak pernah memberikan suatu pernyataan yang tidak benar
tentang diri-Nya dan Bapa karena apa yang Dia katakan itu Dia
dengar dari Bapa. Dan Bapa sendiri tidak mengatakan sesuatu yang
tidak selaras dengan cara-cara Allah. Sepanjang waktu Bapa adalah
Penabur pertama, Dia adalah Penabur pertama yang menaburkan
Firman. Oleh karena itu, Yesus memanggil kita untuk menjadi
penabur-penabur Firman—yaitu menjadi surat-surat yang hidup.
Tetapi inilah Firman yang telah ditabur oleh Bapa, dan agar
Firman atau benih itu dapat benar-benar ditabur dan menghasilkan
buah, maka benih itu harus mati. Setiap benih memiliki tubuh yang
diberikan oleh Allah, dan Yesus sang Firman menjadi manusia dan
hadir dalam tubuh jasmani dan berjalan di tengah-tengah kita Itulah
mengapa Alkitab berkata bahwa Allah telah mempersiapkan tubuh
bagi Yesus untuk dikorbankan. (Lihat Ibrani 10:5). jadi, Yesus
adalah Firman yang dilahirkan oleh Maria sebagai seorang bayi
dengan tubuh yang sejak awal mulanya sudah ditentukan untuk
dikorbankan. Dia bertumbuh dewasa. Dia mati di kayu Salib, dan
Dia dikuburkan. Tubuhnya hancur. Kulit benih itu remuk, dan Dia
mati, karena Dia tahu bahwa jika benih itu tidak mati dan jatuh ke
tanah, maka benih itu hanya tetap menjadi satu benih yang tidak
menghasilkan apa-apa. (Lihat Yohanes 12:24). Itulah mengapa kulitluar
benih itu harus mati agar kehidupan bisa bertunas dan tumbuh
dari benih itu.

Sebagai surat yang hidup, jika Anda menyampaikan semuanya
ini kepada seorang Kaum Kedar, mungkin sekarang Kaum Kedar
itu bertanya-tanya dalam benaknya, apa yang sebenarnya terjadi?
Karena mereka baru pertama kalinya itu mendengar kebenaran, dan
hati mereka akan ditarik ke arah Firman, karena mereka bersedia
hidup dan mati oleh Firman.
Yesus memiliki hak untuk mati
Yesus, sang Benih itu, mati selama tiga hari, tetapi ada sesuatu
yang lebih luar biasa dalam kematian Yesus di kayu Salib. Karena
Dia adalah ‘akar’ (awal mula) dari semua ciptaan, maka hanya
Dialah yang memiliki hak untuk mati demi semua ciptaan. Tidak
hanya untuk menebus manusia, tetapi seperti yang Alkitab katakan,
suatu hari nanti, bahkan bumi pun akan ‘ditebus’ menjadi Surga
yang baru dan bumi yang baru. Semua kebinasaan akan dilenyapkan.
1 Korintus 15 yang bicara tentang tubuh jasmani mengatakan
bahwa benih itu ditabur dalam kebinasaan, tetapi benih itu
dibangkitkan dalam ketidakbinasaan. Itulah yang terjadi ketika benih
ditabur di tanah. Demikian juga dengan Yesus; Dia menanggung
dosa kita di kayu Salib. Dia menjadi dosa, menjadi makhluk
yang binasa, Dia yang tidak mengenal dosa—sehingga Anda dan
saya dapat dibenarkan oleh Allah dalam Dia. Dia mati di kayu
Salib, mencurahkan darah-Nya, dan tiga hari kemudian Allah membangkitkan
Dia dari kematian. Dan Firman yang sama itu sekarang
dapat tinggal dalam hati semua orang.
Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam
pelbagai cara [banyak cara yang berbeda] berbicara kepada
nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka
pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan
perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang
berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah
menjadikan alam semesta (Ibrani 1:1-2 KJV, penekanan
ditambahkan).

Firman menciptakan alam semesta, membuat semua ciptaan,
dan Dia adalah ahli waris. Pertama, Dia adalah sumber dari semua
ciptaan, dan sekarang, Dia adalah ahli waris yang akan menuai
semuanya sebagai warisan. Dikatakan bahwa pada hari-hari akhir
ini, Dia berbicara melalui Anak-Nya. Mengapa? Karena Yesus,
yaitu Firman, telah bangkit dari antara orang mati dan sekarang
tinggal dalam hati manusia—dan Allah berbicara melalui Yesus.
Dalam Perjanjian Lama, Dia berbicara melalui nabi-nabi yang
bernubuat dan memberikan suatu rancangan-dasar; sekarang Dia
berbicara kepada kita melalui Yesus.

Mendengar Firman, Melihat Anak
Kita sedang bergerak memasuki suatu zaman di mana Firman
tidak hanya akan didengar, tetapi Anak juga akan dilihat.
Masyarakat Barat dan sekuler telah “mengerdilkan” Gereja dengan
mendengungkan kisah tentang bayi yang telah lahir di palungan,
dalam upaya mereka untuk menyangkal kenyataan Anak Allah yang
telah diberikan. Mereka telah mencoba untuk membuat Yesus terus
menjadi bayi yang tidur dalam palungan. Mereka mengakui bayi
dalam palungan itu, tetapi pada saat yang sama, mereka menyangkal
Anak Allah! Mereka tidak mengakui bahwa bayi yang lahir itu
adalah Anak yang telah diberikan untuk menyelamatkan seluruh
umat, untuk menebus dosa-dosa dunia—Dia yang satu-satunya
Anak Allah, sehingga semua orang yang percaya kepada-Nya akan
memiliki hidup yang kekal (lihat Yohanes 3:16). Kita telah mendengar
tentang bayi yang lahir, tetapi sekarang adalah saatnya bagi kita untuk
melihat Anak (Putera) yang telah diberikan. Mari kita lanjutkan
pendalaman kita dan melihat ke kitab Kejadian 3:9-15.

Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman
kepadanya: “Di manakah engkau?” Ia menjawab: “Ketika
aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku
menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.”
Firman-Nya: “Siapakah yang memberitahukan kepadamu,
bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah
pohon, yang Kularang engkau makan itu?”
Manusia itu menjawab: “Perempuan yang Kau tempatkan di
sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku,
maka kumakan.” Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah
kepada perempuan itu: “Apakah yang telah kauperbuat ini?”
Jawab perempuan itu: “Ular itu yang memperdayakan aku,
maka kumakan.”

Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: “Karena
engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala
ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah
engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan
seumur hidupmu. Aku akan mengadakan permusuhan
antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan
keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu,
dan engkau akan meremukkan tumitnya.” (Kejadian 3:9-15).
Kata profetik pertama itu dilepaskan untuk memberikan efek
terhadap waktu, untuk selamanya. Dalam kata yang Dia berikan
dalam kitab Kejadian ini, Dia juga memberikan suatu janji. Dia
mengatakan bahwa Dia akan mengadakan permusuhan antara ular
dan perempuan itu. Mengapa Dia mengatakan itu pada si ular?
Karena pada saat itu, iblis tidak memiliki yurisdiksi di bumi karena
dia telah dibuang.

Allah memberi manusia kuasa atas ciptaan Allah yang lain-lain,
dan Dia memberikan ‘kursi’ otoritas kepada Adam. Musuh mengincar
‘kursi’ otoritas yang membuat Adam dapat menjadi allah (dengan
‘a’ kecil) di dunia, yang bagaikan ‘surga kedua.’ Agar dapat
berkomunikasi dengan Adam, iblis meyakinkan ular agar memperbolehkan
dia memakai tubuhnya. Jadi, Allah tidak hanya berbicara
pada si ular, tetapi Dia juga berbicara pada iblis, yang menguasai
tubuh si ular itu, dan mengatakan bahwa akan ada permusuhan
antara iblis dan perempuan itu. Itulah mengapa musuh membenci
para wanita!
Tetapi Allah juga memberikan suatu nubuatan pada perempuan
itu. Allah mengatakan bahwa perempuan akan merasakan kesakitan
saat melahirkan. Tetapi akan ada keturunan yang datang melalui
perempuan, melalui kelahiran dari seorang perawan, melalui rahim
seorang perempuan, Keturunan itulah yang akan meremukkan iblis.
Allah mengatakan pada iblis bahwa akan tiba saatnya di mana
Keturunan itu akan datang, lahir melalui wanita yang telah kau
perdaya, yang akan tetap murni dan akan menghancurkanmu.
Keturunan inilah yang akan merebut kembali otoritas yang telah dicuri
oleh iblis dari Adam! Keturunan inilah yang akan menghancurkan
kepala iblis, menghancurkan otoritasnya, merampas dia, melucuti
dia, dan mempermalukan dia di depan semua orang.

Yesus adalah Keturunan itu.

Yesus adalah Keturunan yang akan menebus dosa manusia dan
akan dimuliakan ke takhta tertinggi di surga dan bumi, di sebelah
kanan Bapa. Dia akan mendudukkan kita bersama Dia dalam Kristus,
jauh di atas iblis! Dalam kitab Kejadian, Allah mengatakan pada
iblis bahwa ketika Yesus datang, Firman akan menjadi manusia, Dia
memiliki otoritas untuk meremukkan kepala iblis, yang menjadi
biang keladi dari terpisahnya manusia dengan Allah.
Itulah mengapa iblis dengan waspada mencermati setiap orang
yang lahir. Itulah mengapa iblis mengirimkan niat-niat jahat ke hati
dan pikiran Kain untuk menghabisi nyawa adiknya, Habil, dengan
perkiraan bahwa itu akan dapat menghancurkan keturunan yang
dimaksud Allah! Delapan generasi kemudian, lahirkan Nuh.
Saya percaya bahwa Kejadian pasal 6 mengatakan bahwa
malaikat-malaikat yang jatuh mencari wanita-wanita yang cantik dan
memiliki anak dengan mereka dan ini menghasilkan keturunan yang
menyimpang dari normal. “Berfirmanlah TUHAN: “Roh-Ku tidak
akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia
itu adalah daging … ” (Kejadian 6:3). Hati Allah berduka dan Dia
“menggelontor” keturunan-keturunan yang menyimpang itu dengan
air bah yang melanda seluruh bumi. Tetapi Allah menyelamatkan
Nuh dan delapan anggota keluarganya. Allah menyelamatkan orang
yang darinya keturunan itu akan datang suatu hari nanti. Firman dan
keturunan itu tidak akan lahir melalui suatu kefasikan, tetapi akan
lahir melalui kebenaran, sebagai hasil dari seorang yang setia dan
beriman seperti Nuh, sang pemberita kebenaran.
Delapan generasi kemudian, lahirlah Abraham. Allah mengatakan
kepada Abraham bahwa Dia akan membuat Abraham menjadi suatu
bangsa yang besar dan akan memberkati dia dan membuat namanya
masyhur, dan bahwa dia akan menjadi berkat, tetapi, ayat berikutnya
dalam Kejadian 12 mengatakan, “Aku akan memberkati orangorang
yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang
mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan
mendapat berkat.” Allah mengatakan kepada Abraham bahwa
keturunannya akan menjadi suatu bangsa yang besar. Allah
mengatakan hal yang sama tentang keturunan Ishak dan Yakub.
Keturunan yang Allah maksud itu adalah keturunan perempuan yang
akan meremukkan kepala iblis.

Ada suatu sejarah dalam semua bagian di Alkitab. Mengapa ini
sangat penting bagi Kaum Kedar? Karena Kaum Kedar memiliki
Kitab Suci yang mengatakan bahwa ada empat kitab yang berasal
dari Surga. Yang pertama adalah Alkitab. Yang kedua bicara tentang
Mazmur Daud, yang nanti akan saya bicarakan sedikit, yang ketiga
bicara tentang Perjanjian Baru atau kitab yang dihasilkan dari
pelayanan Yesus. Kitab yang keempat adalah Kitab Suci Kaum
Kedar.
Kitab Suci Kaum Kedar mengatakan, “milikilah kepercayaan
yang setara terhadap semua kitab itu.” Jadi, setiap Kaum Kedar
memiliki kewajiban untuk mengetahui tentang ketiga kitab yang
sudah ada sebelum Kitab Suci Kaum Kedar itu. Setiap Kaum Kedar
berhak mengetahui apa yang tertulis dalam ketiga kitab lainnya itu.

Menjaga Benih Itu
Melalui Abraham, Allah telah membuat perbedaan tentang
siapa yang dengannya Allah akan membuat perjanjian, dan Dia
mengatakan bahwa perjanjiannya adalah dengan Ishak. Allah
memberkati Ismael dan melindungi dia selama suatu masa karena
Allah akan memakai dia untuk hari-hari akhir zaman ini. Tetapi—
keturunan yang Allah maksud, yang darinya seluruh bumi akan
diberkati adalah berasal dari Abraham melalui Ishak dan Yakub.
Allah memisahkan Abraham dari bangsa-bangsa lainnya untuk
Dia sendiri. Dia memisahkan Ishak dari Ismael, dan Dia memisahkan
Yakub dari Esau karena Dia sedang menjaga suatu garis keturunan
benih itu—agar Benih itu dapat hadir ke bumi. Sekarang kita lihat
kembali Yohanes 1:14 dan mengerti bahwa Putera yang diberikan
kepada kita adalah Firman yang menjadi manusia dan tinggal di
tengah-tengah kita. Itulah mengapa Yesus disebut Firman Allah.
Suatu hari pada zaman kita, segala sesuatunya akan terlihat
hubungannya—semua pertanyaan terjawab. Kemuliaan bagi Allah.

Momen Renungan
Yesus adalah jawaban untuk setiap pertanyaan. Apakah gereja-gereja sudah siap untuk memberikan jawaban-Nya bagi orang-orang yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sulit? Apakah gereja-gereja sudah siap untuk membuka hati mereka bagi rencana-Nya untuk para Kaum Kedar dan orang-orang yang belum percaya lainnya? Mengarahkan doa-doa kita untuk menghubungkan semua orang pada Kerajaan Allah akan memberikan jawaban-jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan oleh dunia.

No comments:

Post a Comment